Sebelum saya menceritakan pengalaman saya pada Kunjungan ke Waduk Jatigede Sumedang ini saya akan memberikan sekilas informasi tentang waduk atau bendungan Jatigede Sumedang ini.
Dari informasi yang saya dapatkan melalui web wikipedia.org bahwa perencanaan pembangunan Waduk Jatigede Sumedang ini sudah direncanakan sejak pada pemerintahan hindia belanda dan hingga saat ini waduk tersebut baru akan selesai. selengkapnya saya akan kutipkan tentang Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang ini :
Waduk Jatigede merupakan sebuah waduk yang sedang dibangun di Kabupaten Sumedang.Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan dan proses pembangunannya masih berlangsung hingga kini. Waduk ini dibangun dengan membendung aliran Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman Hindia Belanda. Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran Sungai Cimanuk, dan waduk Jatigede merupakan waduk utama dan yang paling besar. Namun, pembangunan ketiga waduk itu mendapatkan tentangan dari masyarakat sekitar, sehingga pembangunannya pun dibatalkan. Baru pada tahun 1990-an, rencana pembangunan waduk Jatigede kembali menghangat. Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan. Relokasi pertama dilakukan pada tahun 1982.
Fungsi
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi. Goldsmith menyatakan bahwa fungsi utama dari sebuah waduk adalah untuk sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air.[butuh rujukan] Di samping kedua fungsi utama tadi, waduk pun berfungsi sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dan lain sebagainya. Untuk Waduk Jatigede, fungsi utamanya adalah sebagai sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Waduk Jatigede dibangun dengan cara membendung aliran Sungai Cimanuk. Pembendungan ini mengakibatkan aliran air terhalang, sehingga air terakumulasi dalam sebuah kolam yang besar. Air yang terkumpul dalam bendungan tersebut digunakan sebagai cadangan air tawar untuk mengairi areal pertanian di wilayah Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Selain berfungsi sebagai sarana irigasi, Waduk Jatigede pun berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air. Saat ini, di wilayah itu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Parakan Kondang. Dengan dibangunnya Waduk Jatigede, kapasitas pembangkit listrik tenaga air tersebut dapat ditingkatkan.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Jatigede)
Dalam dunia pertanian tidak terlepas dengan yang namanya irigasi. sebagaimana pengertian dan tujuan irigasi pada dunia pertanian maka irigasi merupakan masalah yang mendasar agar tercapainya pertanian yang berkelanjutan.
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Baiklah, para pembaca blog saya ini, saya tidak akan menuliskan panjang lebar tentang kondisi Waduk Jatigede Sumedang saat ini. silahkan Anda simak Video Waduk Jatigede Sumedang ini pada saat saya melakukan kunjungan ke Waduk Jatigede Sumedang, dimana rencananya pada tanggal 31 Agustus 2015 ini waduk tersebut akan diresmikan penggunaannya oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo.
Banner Ads